Tuesday, August 26, 2008

Wisata Dakwah Remaja Islam PT Surya Teknologi Batam


Pagi itu langit mendung, jam 07.30 karyawan PT. Surya Teknologi Batam yang tergabung dalam RISTEK (Remaja Islam Pt Surya Teknologi) yang akan mengadakan acar Wisata Dakwah ke Pondok Pesantren Muhammad Al-Fateh dan ke Pantai Wisata Nongsa Kampung, dalam rangka menyambut akan datangnya bulan Ramadhan, telah berkumpul di halaman perusahaan. Tepat jam 08.00 2 bis Pemko yang disewa bergerak menuju ke tempat tujuan.

Sekitar jam 09.00 rombongan karyawan sampai di Pondok Pesantren dengan selamat meski sempat berputar-putar sedikit karena pemandu jalan yang sudah survei ke lokasi beberapa hari sebelumnya lupa tempatnya.

Acara dimulai dengan sambutan ketua rombongan dari RISTEK, Pak Widodo, yang menyampaikan maksud kedatangannya di Pondok Pesantren ini. Acara inti disampaikan oleh pemimpin sekaligus pendiri Pondok Pesantren Muh Al-Fateh yaitu KH Muhammad Solihin.

Dalam tausiyahnya Pak Kyai menyampaikan beberapa hal diantaranya adalah :Rezeki, masalah rezeki adalah urusan Alloh. Manusia tidak perlu memikirkan yang menjadi urusan Alloh. Ketika manusia yang dipikirkan hanya masalah mencari makan, dan mengisi perut. Maka manusia itu tidak akan pernah merasa cukup. Betapapun besarnya rezeki yang telah di berikan Alloh kepadanya, dia akan terus merasa kekurangan. Tetapi ketika manusia sudah tidak memikirkan masalah makan maka nikmat Alloh akan datang hingga rezeki yang diterimanya sperti tak ada habisnya.

Jodoh, setiap manusia pasti ingin mendapatkan jodoh yang baik. Untuk mendapatkan jodoh yang baik, maka seseorang harus berperilaku dengan baik. Perilaku yang baik dari segi lahir bisa dilihat bagaimana seseorang itu menjaga auratnya. Ketika seseorang sudah tidak menjaga auratnya maka tidak ada orang baik yang mau memperistrinya. Istri yang solehah adalah dambaan setiap lelaki yang baik. Untuk menjadi istri yang solehah, seorang istri harus taat terhadap suami. Istri yang taat adalah istri yang selalu berperilaku menyenangkan bagi suami, betindak sesuai dengan perintah suami dan selalu meninggalkan apa-apa yang tidak disukai oleh suami.
Kebaikan, segala perbuatan yang ditujukan untuk kepentingan orang banyak. Untuk menjadi orang yang diakui sebagai hamba-Nya. Maka manusia harus taat kepada Alloh. Taat maksudnya adalah selalu melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Alloh dan menjauhi dan meninggalkan perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

Setelah acara Tausiyah acara dilanjutkan dengan pertunjukan nasyid oleh para santri Pondok Pesantren Muh Al-Fateh. Usai pertunjukan Nasyid, kemudian ceramah oleh Dai cilik yang baru berumur 9 tahun yang telah berceramah berkeliling keseluruh negeri Malaysia. Meski masih kecil da'i cilik ini dengan rasa percaya diri membawakan ceramah dengan bersemangat.



Menjelang sholat Dhuhur acara ditutup dengan pemberian bantuan dari RISTEk kepada Pondok Pesantren dan dilanjutkan dengan do'a penutup. Seluruh anggota RISTEK menunaikan ibadah sholat dhuhur di Pondok Pesantren sebelum melanjutkan perjalanan untuk berwisata ke pantai Nongsa Kampung.

Hujan gerimis mengiringi kepergian kami meninggalkan Pondok Pesantren Muh Al-Fateh menuju pantai Nongsa Kampung. Hujan semakin deras ketika sampai di Pantai Nongsa. Bis yang kami tumpangi berputar-putar menyusuri jalanan sempit untuk mencari lokasi pantai yang ada tempat berteduh sekaligus tempat parkir. Hingga kami menemukan lokasi yang dianggap cukup memungkinkan untuk berwisata.

Perut yang sudah keroncongan karena jam menunjukkan pukul 13.00. Hujan gerimis masih membasahi bumi meskipun sudah tidak terlalu deras.sebagian besar peserta wisata dakwah makan siang di dalam bis karena masih gerimis dan sebagian lagi makan di pantai di bawah pepohonan, sambil menikmati keindahan air laut dan melihat kapal Ferry dari Singapura menuju Terminal ferry Nongsapura ataupun sebaliknya yang sesekali lewat didepan kami.




Meski hujan gerimis tidak menghalangi kami untuk bermain-main di pantai atau sekedar foto-foto. Sayang hujan semakin deras sehingga belum puas kami menikmati keindahan pantai harus pulang karena cuaca yang tidak mengijinkan.

Monday, August 18, 2008

Home Sweet Home

Bukan bermaksud narsis lho, tapi ini salah satu cara untuk mengeksplorasi kemampuan menulisku. Edisi kali ini saya akan menampilkan "my home sweet home".

Pertama tiba di rumah mungil ini Anda akan disambut oleh "kakak beradik si Kirana dan si Ariel" yang selalu setia mengantarkanku kemanapun pergi dan si Ariel tentunya menemani buah hatiku, Anggi, bermain-main.
Selain Kirana dan Ariel, Anda akan disambut taman kecil yang cukup asri (Minimal buat Aku dan istriku).

Ruangan pertama yang akan ditemui saat pertama masuk rumah adalah ruang tamu tempatku selalu menyelonjorkan kaki yang pegal sepulang kerja, sambil menonton TV dan yang pertama kali kulihat adalah "my favourite Metro TV" dengan berita-berita up to date nya dan tentunya running text nya itu lho.


Dan ini dia ruang tengah yang menjadi arena belajar kedua cintaku, Anggi dan Afiq, untuk mengisi otaknya dengan ilmuilmu yang Insya Alloh bermanfaat untuk masa depan mereka. Dan tentunya komputer butut Pentium III yang menemaniku menarikan inspirasi dalam otakku.
Nah ini dia tempat My honey istri tercintaku , mengolah aneka masakan yang dulu membuat lidahku bertanya-tanya, karena masakannya pedas melulu (maklum orang Batak), sedang lidahku sudah dimanjakan masakan manis khas Solo.

Ini dia tempat seisi rumah bersih-bersih. baik bersihin baju maupun badan yang gerah karena Hawa Batam panasnya bukan muaain.
Kamar tidurnya mana ya....he..he..yang ini rahasia, jadi harus minta approval dari my wife dulu ya.. Nih dia ...cintaku..
They are my lovely, Anggi and Afiq....

Sunday, August 17, 2008

Kibaran Perdana Sang Saka Merah-Putih


Ada perubahan yang cukup membuatku tersenyum-senyum malu pada perayaan HUT RI ke 63 di tahun 2008 ini. Itu disebabkan oleh bendera Merah-Putih yang terpasang di depan rumah. Aku mulai memasang Bendera Merah-Putih pada tanggal 10 Agustus kemarin. Tahukah Anda, ini adalah pertama kali aku memasang bendera kebangsaan di depan rumah semenjak aku dewasa.

Kalau dahulu ketika aku masih tinggal di rumah orang tua di Solo sengan otomatis ketika memasuki bulan Agustus, semua warga desa akan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di depan rumah sepanjang jalan desa kami. Tak terkecuali pagar rumah pun di cat dengan warna merah putih. Tak ketinggalan jalan aspal di desa kami pun di cat warna putih di sepanjang kedua pinggiran jalan. Warna merah dan putih sangat dominan mewarnai desa kami. Tak hanya saat Hari Kemerdekaan saja kami memasang bendera merah-putih, bahkan hari-hari besar nasional lainnya pun tidak ketinggalan kami mengibarkan Sang Saka di depan rumah kami, seperti Hari Pahlawan, Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Sumpah Pemuda dll.

Dan kini ketika aku sudah dewasa dan berkeluarga semenjak tahun 2000 lalu, tak pernah barang sekalipun bendera merah putih itu terpasang di depan rumah kami. Ada tersungging rasa malu ketika aku mengikatkan tiang bendera pusaka itu pohon mengkudu yang tumbuh di depan rumah.

Aku tercenung, saat pahlawan bangsa dulu mengorbankan jiwa dan raganya untuk bisa mengibarkan Sang Saka. Tetapi aku dan mungkin ribuan bahkan jutaa warga bangsa ini yang hanya tinggal memasang tanpa ada sedikitpun keluar pengorbanan, enggan melakukannya.

Ini mungkin adalah potret kondisi nasionalisme kita sebagai warga yang ada pada titik nadir terbawah. Hanya untuk menghormati lambang-lambang kebangsaan saja kita enggan dan tidak perduli untuk melakukannya. Apatah lagi bila diminta untuk berkorban, baik harta, jiwa dan raga. Ini adalah gambaran bahwa kita mengaku sebagai warga bangsa ini, tapi perilaku kita tidak mencerminkan bahwa kita bangga dan mencintai bangsa ini. Apalah yang akan diharapkan kemajuan dan kedigdayaan bangsa ini akan tercapai sedang manusia-manusia yang hidup di dalamnya tidak berperilaku sebagai warga yang cinta akan negerinya. Yang ada malah manusia-manusia bermental tikus yang menggerogoti bangsa ini dari dalam. Musuh sebenar-benarnya musuh bangsa saat ini adalah diri kita sendiri yang bermental dan berperilaku seperti tikus itu tadi, dan bukan bangsa lain.

Wahai saudara sebangsa mari kita bertanya "Apa yang sudah kita berikan kepada bangsa ini? Bukan Apa yang telah negeri ini berikan kepada kita"
"Bangkitlah Bangsaku, Bangkitlah Negeriku"

Tuesday, August 12, 2008

Pertemuan Perdana Anggota Baru FLP Batamindo Angkatan III

Setelah sekian lama punya keinginan untuk menjadi anggota komunitas penulis, akhirnya Minggu 10 Agustus 2008 saya bisa menjadi bagian dalam komunitas Forum Lingkar Pena Ranting Batamindo. Pertemuan perdana ini diadakan di sekretariat FLP Batamindo yang berada di Dormitory Kawasan Industri Batamindo Blok A5 No 6. Dalam pertemuan FLP Ranting Batamindo angkatan ke III ini rencananya dimulai pada jam 09.00 tetapi seperti halnya kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang menghargai waktu maka acara baru bisa dimulai pada jam 09.45 karena anggota yang datang pada terlambat.

Akhirnya acara dihadiri oleh sekitar 15 orang yang mayoritas adalah peserta akhwat. Sedang untuk anggota baru yang laki-laki hanya saya seorang, untung saja ada 3pengurus cowok yang hadir, kalau nggak saya bisa jadi orang paling ganteng dalam pertemuan itu (he..he..he narsis banget yak!).

Acara pertama dibuka dengan saling memperkenalkan diri. Ternyata sebagian besar anggota baru FLP Batamindo adalah karyawan PT Surya Teknologi Batam sama dengan saya. Setelah acara perkenalan, acara kedua adalah anggota baru diminta untuk berdiskusi untuk membuat opini mengenai tren para artis yang ramai-ramai berpolitik. Tujuan dari acara ini adalah untuk melatih anggota untuk kritis menanggapi dan menghadapi hal-hal yang terjadi di masyarakat sekitar kita.

Kelompok dibagi menjadi dua yakni untuk akhwat sebagai kelompok yang pro terhadap tindakan artis yang ramai-ramai berpolitik, sedang untuk kelompok ikhwan adalah yang kontra. Masing-masing kelompok diharuskan membuat alasan dan argumentasi sesuai dengan kedudukannya baik yang pro maupun dengan yang kontra.

Diskusi atau debat terbuka ini dibuka oleh argumentasi dari pihak yang pro dengan juru bicara Ni Nyo, menurut dia "Artis yang berpolitik itu mempunyai keunggulan yakni, dari segi kepopuleran artis sudah lebih dikenal masyarakat sehingga dengan dikenalnya dia sebagai publik figur memudahkan mereka untuk menjaring audiens, yang akibatnya akan memperkecil biaya kampanye. Dan ternyata itu terbukti pada diri Rano Karno dan Dede Yusuf yang berhasil menang dalam Pilkada".

Dari Pihak Yang kontra memberi tanggapan yang pertama oleh ketua FLP Batamindo, Mas Alim yang menanggapi dari segi kapabilitas para artis. Dari segi kapabilitas kemampuan artis belum teruji, sedang yang jelas-jelas mempunyai latar belakang baik akademis maupun pengalaman yang bagus saja belum bisa mengurusi negara, apalah nanti artis yang mengurusi. Kemudian tanggapan tim yang kontra dari saya sendiri, Kehidupan artis adalah kehidupan yang glamour, untuk membiayai kehidupan yang glamour itu memerlukan biaya yang tinggi. Penghasilan artis dari dunia hiburan mungkin sangat tinggi sehingga mampu untuk membiayai kehidupan mereka. Tetapi ketika nanti mereka terpilih menjadi pejabat atau wakil rakyat, otomatis penghasilan mereka dari dinia hiburan akan menurun karena mempunyai tugas yang baru, otomatis penghasilan sebagai artis akan turun atau malah hilang sama sekali. Apakah dengan penghasilan mereka sebagai pejabat atau wakil rakyat bisa mencukupi kebutuhan mereka. Yang dikhawatirkan kondisi seperti ini akan memicu timbulnya penyalahgunaan dana negara dan menjadi tindakan korupsi.

Untuk menjawab tanggapan dari tim yang kontra ini tim yang pro beralasan bahwa dari segi kapabilitas memang artis belum mempunyai pengalaman untuk mengurus rakyat banyak baik dalam bidang politik maupun ekonomi, tetapi hal ini bisa dipelajari dengan berjalannya waktu. Dan untuk godaan terhadap tindakan korupsi yang kemungkinan bisa menjangkiti artis, itu tergantung dari kadar keimanan dan tanggung jawab pada diri pribadi masing-masing. Untuk masalah tindakan KKN ini bisa menimpa siapa saja tidak harus artis.

Dari argumentasi-argumentasi ini saya membuat pernyataan, Kita bisa memilih artis bila calon-calon yang akan kita pilih mempunyai kredibilitas yang bisa diandalkan. Melihat calon-calon yang sekarang beredar di masyarakat sepertinya masih perlu waktu bagi para artis untuk belajar berpolitik dan memperbaiki kapasitas diri. Apalah nanti jadinya bila mereka mengurusi masyarakat banyak sedang mengurus kehidupan rumah tangganya saja tak becus. Jadi tanggapan saya pribadi sepertinya untuk saat ini mereka belum layak untuk kita percaya menjadi pemimpin atau wakil rakyat. Perlu waktu bagi mereka untuk mengasah diri agar menjadi artis sekaligus politisi/pejabat sekaliber Arnold Schwanezeger, mudah-mudahan akan terwujud dimasa yang akan datang.

Akhirnya diskusi atau latihan beropini ditutup dengan pengumuman bagi anggota baru FLP Batamindo akan diadakan orientasi dan pelatihan yang pertama pada tanggal 31 Agustus 2008 di kantor PT Tunas Karya. Akhirnya acara ditutup dan diiringi dengan hujan yang sangat deras pada pukul 11.30 siang. Sambil menunggu hujan reda kami ngobrol-ngobrol mengenai proyek FLP Batamindo yang akan membuat antologi cerpen. Mudah-mudahan terwujud. Amiin.
PS : Untuk Ilma & Ni Nyo Kalau tulisannya tidak sesuai dengan jalannya diskusi silahkan comment aja ya!!

Thursday, August 07, 2008

Letak Geografis Batam

Batam yang masuk di dalam propinsi Kepulauan Riau terletak di selatan Laut Cina Selatan, dan berbatasan dengan Riau, Singapura, Malaysia, Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Barat. Pulau Batam mempunyai luas sebesar 415 Km2. Di sebelah barat laut Pulau Batam berbatasan Singapura kurang lebih berjarak sekitar 20 Km.

Di sebelah timur terdapat Pulau Bintan dengan jarak kira-kira 10 km. 550 Km sebelah timur laut Pulau Batam terdapat Pulau Natuna yang merupakan ladang minyak bumi ditengah Laut Cina Selatan.

Selain itu Batam masih dikelilingi pulau-pulau kecil yang banyak tersebar di perairan Batam. Diantara pulau-pulau besar itu adalah Pulau Rempang yang luasnya 165.83Km2 berjarak 2,5 Km sebelah tenggara Pulau Batam. Di sebelah tenggara Pulau Rempang berjarak 350 m terdapat Pulau Galang seluas 80 Km2. Dan 180 m disebelah selatan Pulau Galang terdapat Pulau Galang Baru yang luasnya 32 Km2. Pulau Batam, Rempang , Galang dan Galang Baru ini sudah dihubungkan oleh jembatan yang dinamakan dengan Jembatan Barelang yang menjadi ikon Batam saat ini. Luas keseluruhan wilayah Barelang yakni Pulau Batam, Rempang, Galang dan pulau-pulau disekitarnya adalah 715 Km2.

(sumber :http://batam.go.id)