Thursday, December 25, 2008

Lampu Jalan dan Lampu Lalu Lintas di Batam

Batam memperbaiki diri dengan membangun infrastruktur yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Diantaranya adalah, lampu jalan dan lampu lalu lintas. Bisa dilihat saat ini dari arah Batam Center hingga Simpang Base Camp Batu Aji, dari Simpang Base Camp hingga Sekupang dan dari Simpang Bandara Hang Nadim hingga Pelita telah dibangun lampu-lampu jalan yang berkesinambungan sehingga sepanjang jalan itu semua sudah terpasang lampu jalan.

Tidak seperti waktu yang lalu lampu jalan hanya terpasang pada titik-titik tertentu saja. Sehingga wilayah yang tadinya gelap gulita saat malam hari diharapkan nantinya sudah terang. Dengan penambahan lampu jalan ini akan menghindari kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi saat malam hari. Juga untuk mengurangi kejahatan kriminal yang terjadi.

Kalau dilihat pemasangan lampu jalan sudah selesai beberapa minggu lalu. Hanya sayang sudah lebih dari satu bulan tapi belum juga menyala. Pemko Batam seharusnya mengawasi hal-hal seperti ini, kenapa pembagunannya sudah selesai tapi tidak bisa secepatnya berfungsi. Dan selain penambahan lampu jalan, harus juga dikontrol mengenai perawatan lampu jalan yang sudah ada. Kalau dilihat banyak lampu jalan yang mati atau rusak tapi sudah berbulan-bulan tidak diperbaiki.

Pun lampu lalu-lintas telah ditambah pembangunannya di beberapa lokasi seperti, Simpang Tobing, Simpang Aviari, Simpang Putri Hijau, Simpang Barelang dan penambahan lampu penyeberang jalan di Simpang STM Batu aji. Dengan dibangunnya lampu lalu-lintas diharapkan pengendara kendaraan bermotor lebih tertib dan kecelakaan yang sering terjadi di simpang-simpang ini bisa berkurang secara signifikan.

Setiap dimulainya pengoperasian lampu lalu-lintas ini sebaiknya diberikan sosialisasi kepada masyarakat. Seperti memberikan pengumuman dengan spanduk di simpang bersangkutan. Hal ini penting dikarenakan pada saat awal pengoperasian banyak masyarakat yang tidak tahu atau tidak sadar sehingga sering terjadi pelanggaran lampu lalu lintas.

Dan kurangnya sosialisasi juga terjadi pada pembangunan lampu penyeberang jalan di Simpang STM Batu Aji. Lampu penyebrang jalan ini adalah sesuatu yang baru bagi masyarakat Batam. Karena ketidaktahuan masyarakat, lampu penyeberang jalan ini menjadi tidak berguna secara optimal bagi penyeberang jalan di tempat ini. Sehingga yang terlihat lampu selalu menyala hijau. Dan penyeberang tetap menunggu lalu lintas sepi baru menyeberang. Padahal seharusnya saat mau menyeberang mereka bisa menekan tombol yang ada di tiang lampu penyeberang jalan agar lampunya berwarna merah sehingga penyeberang dengan aman tinggal menyeberang karena kendaraan akan berhenti. Tetapi karena tidak ada sosialisasi tata cara penggunaannya, penyeberang pun tidak tahu. Coba kalau ditiang lampu di beri tulisan ”UNTUK MENYEBERANG TEKAN TOMBOL INI” maka semua jelas dan bermanfaat. Sayang investasi mahal tidak optimal hanya karena ketidaktahuan masyarakat.

Sunday, December 14, 2008

Pembangunan Drainase di Kota Batam

Bulan-bulan terakhir ini, Kota Batam gencar melakukan pembangunan. Pembangunan yang paling mencolok adalah pembangunan gorong-gorong dan penambahan lampu jalan, serta lampu lau-lintas.

Pembangunan gorong-gorong terlihat sperti di depan SP Plaza dan di depan Perumahan Villa Mukakuning, Batu Aji. Di daerah ini memang langganan banjir bila hujan turun. Meski hujan tidak terlalu deras tetapi air selalu menggenangi jalan raya di area ini.

Pembangunan gorong-gorong juga dilakukan di Jalan Raya Tanjung Piayu dan Simpang Kara Batam Center.

Pembangunan ini sangat penting dikarenakan kondisi drainase di hamper seluruh jalan raya di Batam yang sangat buruk, kalau tidak mau dikatakan tidak ada drainase sama sekali. Ini mungkin salah satu langkah dari Pemko Batam untuk membangun drainase sehingga bisa mencegah terjadinya banjir.

Namun ini baru langkah awal saja. Pemko Batam tidak boleh berhenti sampai di sini saja. Masih diperlukan pembangunan drainase yang lebih terintegrasi dan tidak sepotong-potong. Pembangunan drainase ini nantinya akan menentukan tata letak dan wilayah Kota Batam di masa yang akan datang.

Yang menjadi masalah dari pembangunan gorong-gorong ini adalah begitu lamanya waktu pengerjaannya. Untuk menyelesaikan gorong-gorong di satu tempat saja, membutuhkan waktu lebih dari satu bulan.

Akibatnya jalanan macet terlihat setiap hari, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja. Bila hari hujan maka jalanan sangat licin karena Lumpur. Sedang saat panas debu bukan main banyaknya.

Hal ini dikarenakan tanah bekas galian untuk gorong-gorong bertebaran di jalan raya saat diangkut dengan truk. Seharusnya bertebarannya tanah di jalanan bisa dicegah bila pengangkutan tanah oleh truk tidak melebihi batas muat. Dan semestinya pemko harus memberikan peringatan/sanksi kepada kontraktor yang bekerja tidak memperhatikan hal-hal seperti itu.

BTW, Kita dukung terus PemKo Batam dalam melakukan pembangunan untuk kemaslahatan rakyat..