Wednesday, November 22, 2006

Inspirasi Berbisnis Sendiri

Mulai Dari Rasa CintaDulu, menjadi pengusaha rasanya seperti impian di awang-awang. Tapi, kini orang berlomba-lomba menjadi pengusaha. Menurut Rhenaldi Kasali, banyak alasan orang kini berminat membuka usaha sendiri. Yakni, ingin menjadi bos bagi diri sendiri. Melihat peluang usaha, diajak teman atau bahkan karena daripada repot melamar ke sana kemari.Di satu sisi menurut Rhenaldi, memiliki usaha sendiri memang menyenangkan. Misalnya, Anda memiliki jam kerja fleksibel, bebas melakukan hal yang disukai dengan penuh kemerdekaan, menjadi bos bagi diri sendiri, atau tidak perlu menemui intrik dan politik antarkaryawan.
Tapi, ini bukan berarti tak ada sisi tak asyiknya. Dengan berbisnis sendiri, Anda harus bertanggung jawab kepada nasib orang lain, bekerja 24 jam sehari atau 7 hari seminggu karena jika Anda tidak bekerja keras, Anda tidak akan mendapat gaji, dan rumah Anda pun tak bisa menjadi tempat untuk bercengkerama karena menjadi kantor juga.Nah, bagaimana supaya sisi negatif ini tak dirasakan? Menurut Rhenaldi, kuncinya adalah passion. "Terjunlah ke dalam bidang yang Anda cintai. Apapun itu, dan letakkan hati Anda di sana. Sebab, kecintaan ini membawa Anda untuk menambah pengetahuan mengenai bisnis itu, sehingga bisnis Anda makin tajam, beragam, dan Anda memiliki cita rasa untuk menjadikannya produk manis.
Kecintaan juga membuat Anda tidak akan pernah merasa bosan," saran Ketua Program Pasca Sarjana UI ini.Setelah rasa cinta tumbuh, barulah wujudkan bisnis itu dengan kemauan kuat. Rhenaldi menilai, setiap orang pada dasarnya bisa melakukan bisnis, tapi hanya orang memiliki kemauan kuat yang mampu memulai usaha. "Tak perlu rebut soal modal kecil, pegawai hanya satu, atau tempat usaha belum memadai. Buktinya, Femina yang bisa berjaya hingga lebih 30 tahun dimulai dari sebuah garasi," ujar Rhenaldi.Dalam mempertahankan bisnis, Rhenaldi menyarankan agar panjang akal. Sebagai pengusaha, Anda harus memikirkan bisnis supaya bisa balik modal, meraih keuntungan, dan juga memuaskan pelanggan. Harus disadari, bisnis tak selamanya untung, bersiaplah menghadapi kegagalan. Bahkan, Rhenaldi melihat, di tahun-tahun pertama membuka bisnis, tingkat kegagalan bisa mencapai 99%. Meski begitu, dia menyarankan untuk tidak lantas mundur. "Cobalah berpikir seperti kata penyair Ralph Wado Emerson, yang mengatakan, `Every wall is a door'. Setiap dinding adalah pintu, bukan sebaliknya," tutur Rhenaldi.Andapun tak perlu takut dengan persaingan. Karena bisnis tak mungkin melenggang tanpa kompetisi apapun. Yang penting, Rhenaldi menekankan, Anda selalu membuat diferensiasi, supaya bisa membedakan produk yang Anda jual atau produksi dengan pesaing-pesaing Anda."Pentingnya Perencanaan Bisnis
Berwirausaha bukan sekedar mewujudkan ide, namun juga membutuhkan business plan atau semacam perencanaan bisnis. Memulai usaha tanpa business plan, bagaikan membangun rumah tanpa gambar sehingga bentuk, besar dan kekokohannya tidak dapat terprediksi. Sebuah business plan, menurut Rhenaldi, adalah a detail explanation. Jadi, dia memuat segala hal yang Anda impikan. Mulai dari rincian produk yang akan ditawarkan dan kelebihannya dibanding produk sejenis, pemilihan pasar, persaingan, pemilihan lokasi usaha, penggunaan SDM, pembiayaan, risiko, hingga strategi pemasarannya.Perincian seperti itu penting, jika Anda ingin usaha Anda akan menjadi besar. Apa rambu-rambunya?
Pertama, rencana yang ingin dilakukan. Tulislah apa yang Anda pikirkan atau impikan, lakukan perubahan, biasanya mukzizat akan datang dengan sendirinya.
Kedua, analisis pasar dan persaingan. Bukalah akses seluas-luasnya untuk mendapatkan pelanggan. Selain itu, buatlah agar pelanggan Anda loyal pada produk Anda.
Ketiga, mengenai SDM, carilah orang yang mempunyai tekad, passion, fokus, dan komitmen tinggi. Jangan cuma melihat nilai akademisnya, tapi pertimbangkan pula kecerdasan, emosionalnya.
Keempat, menentukan harga kompetitif sesuai kualitas. Kuncinya efisiensi, supaya Anda bisa menekan biaya produksi. Kelima, jeli mencari lokasi dan supplier, serta membangun brand yang baik.
Kelima, jeli mencari lokasi dan supplier, serta membangun brand yang baik.

1 comment:

swarda said...

wow..ternyata ada orang yang sevisi dengan saya...
Assalamu'alaikum..
perkenalkan saya NURULLA dari kalioso.saat ini samester 9 agrobisnis FP UNS.dah berkali kali ikut kompetisi bisnis plan tapi selalu gagal.kami juga punya kelompok bisnis disini. dah punya nama juga.tapi butuh modaluntuk merealkan ide2 kami. akhirnya, karena gagal terus dalam kompetisi, kami memutuskan untuk ngumpulin modal dulu.lulus dulu, kerja, sambil cr2 input ide untuk Cita kami. tujuan setelah lulus adalah BATAM.
mohon petunjuk..