Wednesday, October 29, 2008

Halal Bi Halal RISTEK 1429H


Minggu, 26 Oktober Majelis Taklim PT. Surtek Batam mengadakan Halal Bi Halal dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1429H. Hal ini dilaksanakan sebagai komitmen pengurus Majelis Taklim PT. Surtek atau yang lebih dikenal dengan RISTEK untuk selalu melakukan dakwah di lingkungan perusahaan. Acara Halal Bi Halal ini adalah kelanjutan dari kegiatan dakwah yang dilakukan pada bulan Ramadhan kemarin.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada Ramadhan kemarin diantaranya adalah, Tausiyah atau Kultum yang dilaksanakan setiap break time jam 09.00 selama 15 menit. Selain itu ada Buka Bersama yang dilaksanakan di halaman perusahaan. Buka bersama diisi dengan baca puisi oleh Pak Arif, Musik Islami oleh group Band dari perusahaan yang bernama "Outcast Band" dan tidak ketinggalan tausiyah oleh Pak Widodo. Menjelang akhir Ramadhan RISTEK juga mengadakan pengumpulan zakat dari para karyawan.

Acara halal bi halal ini diselenggarakan di beranda depan Masjid Nurul Islam, Kawasan Industri Batamindo. Kegiatan halal bi halal RISTEK ini juga disiarkan secara langsung oleh Radio RG FM (Rabbani Generation) 107 FM yang berlokasi di area Mesjid Nurul Islam juga. Untuk memeriahkan acara ini diundang group kompang (rebana) dari yayasan anak yatim piatu Tembesi. Ini sekaligus sebagai cara untuk menyantuni anak yatim dan piatu.

Sedangkan untuk tausiyah dibawakan oleh Ustad Junaidi Akbar. Dalam ceramahnya Ustad Junaidi menekankan untuk membesarkan dan memperkuat keberadaan RISTEK untuk selalu menjalankan dakwahnya. Ada empat cara untuk memperkuat RISTEK, yang pertama adakah harus selalu melakukan silaturahmi khususnya terhadap sesama anggota RITEK. Dengan bersilaturahmi maka ikatan kekeluargaan akan terjalin dan dengan sendirinya persaudaraan diantara muslim PT Surtek akan semakin kuat.

Yang Kedua, Untuk memperkuat RISTEK para anggota harus "Paham". Yang dimaksud dengan "Paham" disini adalah berilmu. Dengan ilmu kita tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang haq dan mana yang bathil. Karena syaitan lebih takut pada orang yang berilmu daripada kepada ahli ibadah tapi bodoh. Karena orang bodoh lebih mudah dijerumuskan pada hal-hal yang tidak baik.

Yang Ketiga, Selalu Bertaubat. Karena manusia adalah makhluk yang tidak lepas dari kesalahan maka wajib bagi kita untuk selalu bertaubat kepada Alloh Swt. Sedangkan Nabi Muhammad SAW yang ma'sum dan dijamin surga oleh Alloh Swt saja selalu bertaubat setiap hari dengan ber-istighfar lebih dari 70 kali sehari.

Dan yang Keempat, Selalu berbuat Ikhsan. Maksudnya kita harus selalu berbuat baik kepada sesama makhluk Alloh Swt. Seperti telah diriwayatkan pada zaman Nabi, bahwa ada seorang perempuan yang pekerjaannya menjadi pelacur. Suatu ketika perempuan itu melakukan perjalanan di gurun pasir yang sedang panas luar biasa. Dalam perjalanannya perempuan itu bertemu dengan seekor anjing yang sedang kehausan hingga lidahnya terjulur keluar dan hampir mati. Karena iba perempuan itu memberi minum kepada anjing itu hingga akhirnya anjing itu selamat dari kematian. Dan dikisahkan kemudian perempuan itu meninggal dan dimasukkan ke dalam surga karena perbuatan baiknya itu. Dalam kisah lain disebutkan ada wanita sholehah yang lalai mengurung kucing peliharaan di dalam rumah dan mengakibatkan kucing itu mati karena kelaparan. Karena kelalaiannya wanita sholehah itu dimasukkan ke dalam neraka. Jadi begitu pentingnya kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama makhluk Alloh Swt.

Selain kegiatan diatas RISTEK juga melakukan kegiatan lain seperti, pemberian beasiswa kepada anak karyawan muslim PT Surtek yang berprestasi. Beasiswa ini akan mulai diberikan pada semester depan yang kemungkinan jatuh pada bulan Desember 2008 atau Januari 2009. Dana Beasiswa ini didapatkan dari GIS (Gerakan Infaq Seribu) yang dikumpulkan setiap awal bulan dari para karyawan muslim. Kultum/tausiyah dilakukan setiap hari jum'at saat break time jam 09.00 sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan mengenai Islam. Juga Kajian Islam Rutin (KIR) yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali pada hari minggu di Dormitory karyawan PT Surtek. Mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan ini akan semakin mempertebal keimanan muslim PT Surtek.
*****

Friday, October 17, 2008

Batamindo Inovative Quality Cycle Convention 2008

Hari ini adalah untuk kali ketiga aku memimpin tim IQC (Inovative Quality Cycle, dulu namanya QCC, Quality Control Cycle) berlaga di Batamindo IQC Convention 2008 yang diselenggarakan di Wisma Batamindo, Kawasan Industri Batamindo. Batamindo IQC Convention adalah ajang unjuk kebolehan dalam melakukan inovasi dan perbaikan (improvement) di dalam proses produksi dari perusahaan yang berada di Kawasan Industri Batamindo. Untuk convention kali ini diikuti oleh sekitar 70-an tim. Dan dari perusahaan saya,PT Surya Teknologi Batam Subsidiarizes CEI Contract manufacturing Ltd Singapore, mengirim dua tim, yakni Tim saya Challenger dan Tim Discovery.

Pengalaman saya mengikuti ajang IQC Convention bersama Tim Challenger dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2006 itu kami mengusung proyek perbaikan dengan judul "Mengurangi Reject Solder Short dan No solder di Process Wave Soldering pada Model Teraoka SM300 & SM500". Pada partisipasi yang pertama ini saya menjadi Leader Tim dan meraih penghargaan Silver Award. Pada saat itu kami adalah satu-satunya tim yang mewakili perusahaan saya.

Pada Tahun 2007 kembali saya memimpin Tim Challenger berlaga pada IQC Convention. Target kami harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk tahun 2007 ini perusahaan mengirim 2 tim yakni, Challenger dan Discovery. Untuk tim Challenger sendiri saat itu mengusung proyek perbaikan "Mengurangi Kecacatan Komponen Hilang/Missing Component pada Proyek Teraoka". Dan dari 2 tim yang dikirim, kedua-duanya berhasil menyabet penghargaan Gold Award. Ini adalah pencapaian tertinggi yang pernah dicapai perusahaan saya selama keikutsertaan dalam Convention sejak tahun 1999.
Untuk tahun 2008 ini kembali perusaaan saya mengirim 2 tim yang sama. Dan saya kembali memimpin Tim Challenger yang beranggotakan, Ilma Erisa (QA Eng'r), Erwin (SMT SPv), Ismet (Process Tech) dan Santi (QC Spv). Kami mengangkat perbaikan "Mengurangi Reject No Wetting di Area SMT pada Proyek Teraoka". Kami mempersiapkan proyek ini sejak bulan Februari 2008. Dan hasil dari perbaikan kami buat laporannya dan dikumpulkan ke panitia convention pada pertengahan september lalu.

Dalam rangka menghadapai convention seluruh anggota Tim Challlenger berlatih untuk mempresentasikan proyek kami sejak tanggal 6 Oktober. Dalam mempersiapkan proyek ini banyak kendala yang kami hadapi. Hal ini disebabkan karena kesibukan anggota tim yang harus melakukan job dan responsibility masing-masing. Sehingga proyek ini hanya dianggap sebagai side job yang kami diskusikan implementasinya setiap hari sabtu. Hingga tahap latihan presentasi pun banyak kendala yang kami hadapai, yaitu banyaknya Visitor, Customer, dan Customer Audit yang menggunakan Conference Room tempat latihan presentasi mengakibatkan kami harus berlatih setiap habis jam kerja.

Hingga hari H convention pada tanggal 17 Oktober, pun gangguan itu belum selesai. Kami mendapatkan schedule pertama dalam melakukan presentasi yakni, jam 08.30. Saat kami hendak berangkat ternyata Sopir dan mobil perusahaan sedang menjemput customer. Jadi kekacauan terjadi dan tidak ada koordinasi saat anggota ke-2 tim akan berangkat. Akhirnya kami berangkat ke Wisma batamindo dengan menggunakan motor masing-masing. Saya melihatnya seperti Laskar Pelangi yang mau melihat pelangi di Pantai Belitung, hanya saja sepeda onthelnya digantikan dengan sepeda motor. Kami hanya bisa menggerutu dan cengar-cengir di jalan.

Apa yang saya khawatirkan pun terjadi, saat giliran pertama Tim Challenger untuk presentasi. File presentasi lama sekali loadingnya. Hingga dewan juri berkali-kali menanyakan apakah tim kami sudah siap. Aku sempat panik. Akhirnya filenya bisa dibuka...haahhh lega...tapi jari-jariku masih gemetaran karena sisa paniknya masih terasa saat Erwin mulai membuka presentasi. Syukur Alhamdulillah...Akhirnya kami bisa melewati presentasi dan pertanyaan dewan juri dengan lumayan sukses meski ada kekurangan dan saran yang diberikan oleh dewan juri.
Setelah itu giliran Tim Discovery untuk presentasi. Kejadian yang dialami oleh Tim Challenger pun terulang. Filenya lama bangeeeeet dibukanya karena filenya bueesaaar bangeeet 100Mbs..Alammaakk. Anggota Tim Discovery pun mulai gelisah.. Walau akhirnya presentasi bisa dimulai..tapi saat giliran Pak Widodo mempresentasikan Solution Development yahhh...slide nya lama banget nongolnya..jadi tersendat-sendat presentasinya. Hingga waktu 10 menit yang diberikan untuk presentasi habis mereka belum selesai mempresentasikan proyeknya.

Tiba sesi tanya jawab.. lebih parah lagi, slide yang ditanyakan oleh dewan juri lama banget bukanya. Semua anggota tim Discovery terlihat panik sekalii. Hingga waktu berakhir slide belum juga terbuka...sungguh sayaaangggg!!!!

Selamat bertemu di IQC Convention 2009!!

Thursday, October 09, 2008

Berenang & Menikmati Gedung-Gedung yang Menjulang

Lebaran hari ke tiga kami main di kolam renang di daerah Jurong. Cukup dekat dari apartmen, cukup dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Kami berangkat dari rumah pukul 07.00. Tiket masuknya murah lhoo. S$1.80 untuk dewasa, S$0.90 untuk anak-anak dan S$0.80 untuk orang tua. Tahukah anda kolam renang ini sekelas dengan Water BOOM Lippo Cikarang lho.. Tapi coba bandingkan tiketnya sungguh jauh berbeda. Di Singapore memang aneh kadang ada yang harganya mahal nggak ketulungan, kadang juga murahnya minta ampuun.

Puas mandi dan main-main, jam 11.00 kami pulang karena harus sholat jum'at. Baru sorenya jam 17.00 kami pergi ke Rafless Avenue jalan-jalan di Esplanade dengan karya seni yang luar biasa. Dan juga melihat-lihat komidi putar(he..he norak banget namanya ya! Habis saya tidak tahu apa namanya) yang tinggi banget, katanya bisa melihat Malaysia dan Indonesia. Tidak ketinggalan tentunya denga kepala singa yang menjadi identitas negara kota ini, Merlion yang lagi muntah air..he..he. juga dengan gedung-gedung pencakar langitnya. Wahh...wahhh.
Tapi ingat kawan seperti apa pun hebatnya negeri ini tetap Indonesia jauh lebih indah, lebih OKe, lebih cantik karena alam kita lebih asli dan tentunya asli buatan Alloh SWT yang Maha Kuasa. Ddan satu lagi Indonesia lebih menantang......

Jalan-Jalan di Singapore Hari ke-2 Lebaran

Hari kedua lebaran kesempatan kami untuk keluar dari apartemen yang telah mengungkung kami selama dua hari. Anak-anak sangat gembira. Hari ini kami berencana ke Changi Airport untuk mengenalkan anak-anak kegiatan di bandara dan pesawat yang hilir mudik. Kami berangkat dari rumah menggunakan Bus SBS Transit no 98 ke MRT stasiun. Kemudian dengan MRT kami menuju ke Changi.

Woow sungguh luar biasa bandara ini. Aku jadi membandingkannya dengan bandara Soekarno-Hatta, bandara ter Oke di Indonesia. Tetapi sedikitpun tidak ada mirip-miripnya. Jauh..jauuuh banget bedanya. Pantas saja kalau Changi ini termasuk bandara terbagus di dunia. Bandara Soekarno-Hatta harus mengejar dengan kecepatan seratus kali lipat biar bisa menyamai Changi. Dimulai dari kebersihan, keteraturan, teknologi dan infrastruktur. Di dalam bandara ini pun masalah kesegaran dan keindahan tetap diperhatikan, misal banyak terdapat taman dengan bunga-bunga hidup yang indah seperti anggrek dan tanaman indah lainnya..Semua serba.. BEST....
Di Changi ini terdapat tiga terminal dan setiap terminal dihubungkan dengan Sky Train. Saya jadi teringat empat tahun lalu ketika pulang kampung, saya harus menggunakan ojek untuk ke terminal yang lain karena salah turun.. hahh naik ojek, bayar nggak? Ya iyalah memang motor moyang Lo.. Bayar 5000 tahu!! Padahal ongkos DAMRI dari Gambir waktu itu Cuma 8000.he...he. Ingat itu aku nyengir kecut, karena di Changi untuk keterminal yang lain gratiis menggunakan Sky Train yang modern dan sejuk. Terdiri dari dua gerbong kecil yang tiap gerbongnya muat antara 10- 15 orang. Benar-benar nyamaannn!

Puas melihat-lihat Changi dengan aneka pesawat dan kehebatan fasilitasnya kami lanjutkan perjalanan menuju ke Science Center di kawasan Bedok (Kalau tidak salah lho). Di science Center ini kami mau melihat film dokumenter yang dibuat oleh Grand Canyon Pictures, mengenai Sungai Colorado. Tahu harga tiketnya berapa?? S$12.80 untuk dewasa dan S$6.40 untuk anak-anak.. Bussseeet mahal betullll!!!Apa sih hebatnya film yang diputar di OMNI Theatre ini hingga harganya manttaap gitu? Tunggu ya!!!

Sambil menunggu jam tayang pada pkl 17.00 kami main-main di Kinetic garden yang terletak di samping OMNI Theatre. Di taman ini tersedia aneka mainan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam, terciptanya alam semesta dan makhluk purba seperti Dinosaurus.
Ternyata bioskop mahal ini layarnya berbentuk parabola. Penontonnya melihat film dengan posisi tidur menatap ke langit-langit yang berbentuk parabola. Ini perbedaan bioskop OMNI dengan bioskop layar biasa. Kita seperti terlibat dengan jalannya film. Kursi yang kita duduki seperti bergerak sesuai dengan gerakan kamera.
Saat kamera menyusuri sungai seolah kita ikut mengarungi sungai yang deras itu. Ketika guyuran air mengenai kamera seolah air itu menimpa kita. Woooowww seru, tapi anakku Anggi ketakutan bukan main karena seperti ikut menyusuri sungai yang deras itu. Hingga ada anak-anak yang menangis menjerit-jerit karena ketakutan...Hemmmm OK juga!!!!

Sholat Ied di Singapore: Sholat Ied 2 Kloter

Hari ini Selasa, 30 September 2008 adalah hari terakhir umat muslim menjalankan ibadah puasa. Hari terakhir puasa ini saya sekeluarga menjalaninya di negeri tetangga, Singapura. Malam takbiran kali ini terasa asing, karena tidak ada suara takbiran yang bersahut-sahutan seperti halnya di Batam ataupun di daerah lain di Indonesia. Semua berjalan biasa seperti tidak ada perayaan besar di Singapura. Ada yang serasa hilang, karena ini pertama kali dalam hidupku tidak mendengar kumandang takbir yang bersahut-sahutan kala lebaran menjelang.
Malam takbiran ini kami menjalaninya dengan bermain kembang api di play ground di bawah apartemen kakak bersama dengan anak-anak. Puas dengan bermain kembang api, anak-anak melanjutkan dengan bermain di taman bermain yang menyediakan aneka mainan seperti ayunan, perosotan dan peralatan fitness untuk orang dewasa. Kami lewatkan malam takbiran tanpa banyak kesan.
Hari raya Idul Fitri 1429H pun tiba. Kami sekeluarga bersiap untuk menjalankan sholat Ied di Mesjid Al-Mukminin yang berada di kawasan Jurong East. Jam 07.10 Singapore Time kami berangkat dari rumah. Ternyata apa yang terjadi saudara...... Sholat Ied sudah di mulai. Takbir pertama baru saja dilakukan ketika kami sampai di seberang mesjid. Apa masalah..kan tinggal menyusul jadi makmum masbuk. Itu kalau di Indonesia, kita tinggal bergegas mencari tempat dan menyusul ketertinggalannya.. aman. Tapi tidak demikian dengan di Singapura. Pintu pagar masuk ke area mesjid sudah dikunci. Jemaah yang terlambat tidak bisa masuk. Dan hanya memandang jemaah sholat Ied dari luar mesjid. Aku pun termangu..kok bisa ya pintu pagar mesjid dikunci saat sedang berlangsung sholat Ied.

Ternyata mesjid itu tidak cukup untuk menampung jumlah umat muslim yang mau sholat Ied. Meski mesjid itu cukup besar dan ada dua lantai untuk sholat, tapi ini adalah satu-satunya mesjid di kawasan Jurong yang cukup luas dan penduduk muslimnya cukup banyak. Di pintu gerbang ditempel kertas pengumuman yang berbunyi :

1ST SHOLAT : 07.17
2ND SHOLAT : 08.15

Wow... sholat Iednya terbagi jadi dua kloter. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tersenyum membaca pengumuman itu. Ini cara untuk mengatasi keterbatasan tempat di Mesjid itu. Memang masih banyak sekali jemaah yang terus berdatangan. Dan kami harus menunggu sholat kloter 1 dan khutbahnya selesai untuk menjalankan sholat Ied tahun ini.

Menyinggung mengenai khutbah sholat Ied di Singapura ini, saya jadi teringat dengan kotbah di Indonesia jaman Orde Baru dahulu. Kotbah sudah dikonsep oleh pemerintah dan disetujui pemerintah kemudian print outnya disebarkan kepada khotib sholat Ied yang bertugas membacakannya. Seperti itulah yang terjadi di Singapura, antara kotbah kloter pertama dan kedua sama persis. Juga sama untuk seluruh mesjid di Singapura. Inilah cara pemerintah Singapura untuk mengontrol kegiatan beragama supaya tidak membahayakan kedudukan pemerintah. Tidak ada kebebasan berpendapat seperti yang terjadi di Indonesia pada era Orde baru. Hemmmm.....

Berlebaran ke Negeri Orang

Tahun ini adalah pertama kali saya merayakan lebaran di negeri orang, Singapura. Ini dikarenakan kakak iparku tinggal di Singapura dengan suaminya yang memang asli Singapura. Tahun ini memang keluarga besar istriku berkumpul di Singapura untuk merayakan lebaran. Setelah tahun-tahun lalu kami rayakan di Batam. Ibu Mertua, Adik Istriku yang bekerja di Johor Bahru dan dua adik ipar yang bungsu dan masih kuliah di Akper Harapan Bunda, Batam berkumpul di Singapura. Termasuk kedua jagoanku dan ditambah satu keponakan, maka heboh dan ramailah suasana rumah kakak yang terletak di Jurong East ST-24 itu.


Saya, Istri dan kedua juniorku berangkat hari Selasa, 30 Sept 2008 pagi dengan naik ferry dari Batam Center pukul 07.20. Ini adalah kali ke sekian saya ke Singapura tetapi pertama kali untuk istri dan anakku. Tiba di WTC Harbour Front jam 09.30. Saya diperiksa oleh imigrasi Singapura. Hal ini mungkin dikarenakan saya baru pertama kali masuk ke Singapura membawa anak. Alhamdulillah setelan menunggu dan diperiksa sekitar 30 menit akhirnya saya dipersilahkan keluar.

Kami dijemput oleh Abang dan Kakak. Kami meninggalkan WTC naik MRT karena istri dan anak-anak ingin mencoba naik MRT yang selama ini belum pernah mereka rasakan.

Ketika keluar dari ferry di WTC langsung terasa sekali perbedaan antara Batam dan Singapura. Terutama dari segi kebersihan, kerapian dan ketertibannya. Demikian pun saat kami menyusuri lorong-lorong bawah tanah menuju ke stasiun MRT. Meskipun lorong itu di bawah tanah jauh dari kesan gelap/remang-remang, kotor ataupun lembab. Semua serba terang, bersih dan sejuk karena udara dingin dari AC. Coba bandingkan dengan stasiun kereta di Indonesia yang kotor, kumuh, jorok, penuh coretan dan sumpek karena pedagang K5 yang berjejalan.

Setelah membeli tiket magnetik dari anjungan mandiri yang serba otomatis, selang beberapa menit MRT yang kami tunggu pun tiba. Tapi kami harus turun di Outram karena tidak ada MRT dengan tujuan langsung ke Jurong East dari Harbour Front. Kami harus berputar dan menuju ke lantai atas untuk naik MRT jurusan Boon Lay yang melewati Jurong East. Setiap stasiun MRT tertera jelas peta jalur MRT dan anjungan mandiri yang menjual tiket dan daftar harga ke setiap jurusan. Petunjuk itu terpampang dengan jelas untuk mempermudah calon pembeli. SEMPURNA!!!!!
Menunggu 5 menit MRT yang kami tunggu pun tiba. Dan lagi-lagi kondisi kereta yang bersih, terawat dan nyaman. Tidak ada sampah bertebaran atau coret-coretan dalam kereta. Coba bandingkan dengan Kereta-kereta di Jawa!!!! Untuk membayangkan saja, mallluuuu!!!

Suara elektronik dari pengeras suara yang ada di setiap gerbong selalu mengumumkan nama stasiun yang disinggahi dan stasiun berikutnya. Suatu cara efektif untuk mengingatkan penumpang. Dan lagi di setiap gerbong tertera peta stasiun-stasiun yang akan dilewati oleh kereta . PERFECT!!!!!

Dua puluh menit perjalanan dari Outram ke Jurong East. Kami berjalan menyusuri stasiun yang jauh dari kesan sumpek, tetapi malah segarrr karena angin yang berhembus semilir. Meski Jurong East terletak di pinggiran Singapura tapi kebersihan, keteraturan dan ketertiban sama kondisinya dengan yang di pusat kota. Kami menuju ke terminal bis. Kami harus naik bis no 98 untuk menuju ke rumah Kakak. Memasuki bis SBS Transit ini pun kondisinya sama dengan di MRT, bersih dan rapi. Sekali lagi tidak ada sampah dan coretan. Kami menggunakan tiket magnetik (seperti kartu ATM) yang sama, yang tadi dibeli stasiun MRT. Satu lagi kefektifan sistem transportasi di Singapura dengan satu tiket magnetik sudah terintegrasi ke seluruh sistem transportasi publik. Kita tinggal menempelkan kartu magnetik ke mesin scanning saat naik dan turun maka otomatis uang kita sudah terpotong. Bila habis tinggal isi ulang seperti mengisi pulsa di Indonesia. SALUTTTT!!!!

Tak berapa lama kami pun sampai di blok apartemen tempat Kakak tinggal. Sistem tempat tinggal di Singapura memang berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia seperti rumah susun. Ini dikarenakan keterbatasan lahan di Singapura yang hanya negara kota yang kecil. Tetapi kondisinya sangat jauh berbeda dengan rumah susun di Indonesia yang biasa kita lihat. Dilihat dari struktur bangunannya sangat kokoh untuk gedung bertingkat tinggi. Fasilitas untuk rumah tangga yang mantap mulai dari air, listrik, dan saluran gas yang tak pernah mati. Bandingkan dengan di tempat kita yang sering byar pet. Dan selain tangga apartemen atau rusun ini dilengkapi dengan lift. Semua akses jalan terpelihara tidak ada yang berlubang-lubang, dan ini yang hebat jalan akses ke setiap blok ramah terhadap warga yang cacat.


Fasilitas umum tersedia dengan lengkap. Setiap blok terdapat mini market dan penyedia kebutuhan warganya. Tempat parkir kendaraan tersedia dengan baik dan tertata rapi. Rusun-rusun ini dilengkapi dengan sarana olahraga, trek-trek joging dan bersepeda yang mulus. Tidak ketinggalan taman bermain anak-anak yang teduh, sejuk dan sangat representatif untuk bermain anak-anak. TOOPPPP!!!

Tapi ada membuat saya kurang puas. Semua hal di Singapura serba diatur. Semua sudah ada jalurnya. Semua sudah ada peraturannya. Semua pelanggaran sudah ada sanksinya. Seolah membuat warganya terletak dalam satu ruangan yang serba manis, indah, sempurna tapi ya berputar-putar di ruangan itu saja. Tidak ada kebebasan yang bisa kita eksplorasi sesuai dengan kreativitas kita. Maka lihat adakah sesuatu yang menonjol dari Singapura dari sisi kreativitas baik itu seni, teknologi, olahraga. Yang saya tahu tidak ada. Walau memang semua yang terkini, termodern ada di Singapura tetapi semuanya berasal dari luar negerinya. Bagi saya pribadi berada di Singapura seperti tidak ada tantangannya. Karena semua sudah dibatasi. Mau begini nanti kena saman (denda), mau begitu takut kena saman......Saaayyyyyaaaaaang!!!!