Friday, May 30, 2008

Taman Internet Engku Putri, Gerbang Masyarakat Batam ke Pusat Informasi Global

Beberapa bulan yang lalu, di kota Batam telah dibangun Hot spot gratis berlokasi di Alun-alun Engku Putri. Hot spot ini diberi nama "Taman Internet Engku Putri". Gagasan dibangunnya taman internet ini datang dari Wakil Walikota Batam Bp. Ria Saptarika, bekerjasama dengan provider PT. Telkom dengan Speedy nya. Taman internet ini berada di samping kantor Walikota Batam dan di seberang Masjid Raya Batam center. Kemunculan Taman Internet ini serta merta merubah fungsinya, yang tadinya sebagai tempat olahraga dihari libur dan tempat nongkrong, kini berubah sekaligus menjadi sebuah taman yang lebih intelek dan berteknologi.


Setiap hari di Taman Internet ini dipenuhi oleh orang-orang yang haus akan informasi. Tua muda, Laki-laki perempuan terlihat berbondong-bondong silih berganti datang menjinjing laptop, mungkin bagi masyarakat kebanyakan laptop masih merupakan barang yang cukup mewah. tapi dengan perkembangan perekonomiannya masyarakat Batam sudah cukup biasa memiliki benda pintar yang cukup dijinjing itu.

Animo masyarakat Batam yang cukup tinggi akan kebutuhan informasi melalui internet sebenarnya tidak hanya bisa dilihat dengan adanya taman internet gratis ini, tapi juga perkembangan warnet-warnet yang sangat luar biasa beberapa tahun belakangan ini sangat fantastis. Pertumbuhan warnet yang sangat pesat ini berarti kebutuhan akan akses informasi yang diperlukan oleh masyarakat sangat tinggi. Ini menandakan pengetahuan masyarakat Batam tidak kalah dengan masyarakat- di kota-kota besar lain di Indonesia. Adalah hal yang sangat membanggakan ditengah hiruk-pikuk industri di Batam, masyarakatnya mempunyai kemauan yang besar untuk selalu belajar.

Penulis pernah mengusulkan kepada Wawako Bp. Ria Saptarika melalui websitenya www.riasaptarika.web.id untuk membangun taman-taman internet (hot spot) gratis lainnya di komplek pemukiman yang padat penduduknya. Usulan dari penulis ditanggapi dengan positif oleh Pak Wawako. Dengan semakin melek akan informasi maka akan semakin luas wawasan masyarakat akan perkembangan dunia di segala bidang. Seiring kemajuan teknologi informasi maka siapa yang menguasai informasi dialah yang akan menguasai dunia.

Thank's & Rgds,

Wahyudi

Thursday, May 22, 2008

Dam Mukakuning, Danau Lembut diantara Deru Industri

Dam Mukakuning adalah sebuah danau alam air tawar yang terletak di daerah Mukakuning. Danau ini terbelah oleh jalan raya utama yang menghubungkan antara Mukakuning dan Batu Aji. Untuk masyarakat yang tinggal di Batu Aji dan bekerja di Kawasan Industri di Mukakuning seperti Batamindo dan Panbil, maka setiap hari pulang dan pergi kerja akan melewati danau tenang nan lembut ini.

Danau Mukakuning merupakan pemasok kebutuhan air bersih di Batam yang dikelola oleh PT. Adhya Tirta Batam. Karena perannya yang sangat penting sebagai penyangga kehidupan seluruh masyarakat Batam ini maka keberadaan hutan disekitar Dam Mukakuning ini sangat penting sebagai penyerap dan penyimpan air hujan yang ditampung di danau ini. Bisa terlihat hutan yang menghijau mengelilingi danau menambah keindahan dan kelembutan air yang tenang tanpak riak.

Danau yang terletak di dekat pusat industri terbesar di Batam yakni Kawasan Industri Batamindo, seakan menjadi pelipur kesuntukan pikiran bagi para pekerja yang seharian dijejali oleh rutinitas kerja. Danau yang terbelah oleh jalan raya Mukakuning-Batu Aji ini seolah selalu siap sedia untuk menjadi tempat curahan penat bagi hati yang sedang dilanda stress. Airnya yang jernih berkilau ditimpa oleh sinar matahari Batam yang bersinar begitu terik. Dengan kejernihannya seolah bisa menyejukkan seterik apapun mentari bersinar.

Kelembutan air danau Mukakuning mampu membelai jiwa-jiwa yang ingin menyegarkan kembali kalbunya. Semilir angin yang berhembus di danau ini bagaikan usapan lembut yang bisa membuat terlena insan-insan yang menginginkan kedamaian. Semak dan perdu tumbuh subur di sekeliling danau menambah warna-warni yang menjadikan keindahan itu semakin nyata.

Sejauh mata memandang air tenang danau, dilatarbelakangi oleh hijaunya hutan bagaikan pagar yang menjadi tameng sebagai pelindung danau dari tangan-tangan kotor tak bertanggung jawab. Pohon-pohon besar kecil berjejer bagaikan prajurit yang dengan disiplin menjaga sekaligus penghias danau, seperti lukisan indah ciptaan seniman besar dunia. Menikmati keindahan danau Mukakuning akan lebih lengkap lagi sambil memancing ikan yang banyak berkeliaran di dalam air yang jernih. Akan terasa lengkap menyalurkan hobi memancing sambil menikmati sajian keindahan alam danau Mukakuning.

Andai saja ada perahu-perahu yang bisa dipakai untuk mengarungi kelembutan dan ketenangan air danau. Maka akan semakin banyak lagi kenikmatan yang bisa direngkuh dari wisata alam danau Mukakuning. Bila saja kita bisa menembus hutan hijau dan lebih banyak lagi mengeksplorasi misteri keindahannya mungkin akan semakin dalam kebahagiaan yang bisa dirasakan oleh jiwa yang rindu akan keasrian dan keaslian alam di sekeliling Dam Mukakuning.

Kesadaran masyarakat dan wisatawan untuk menjaga kelestarian alam di Danau Mukakuning sangat diperlukan agar keindahan dan kelembutannya tetap lestari. Kelestarian danau Mukakuning perlu dijaga agar selalu bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dan supaya fungsinya sebagai penyangga kehidupan masyarakat Batam akan kebutuhan air bersih selalu bisa dirasakan dan tidak terganggu karena kelalaian manusia yang tidak punya kesadaran akan arti penting dari Dam ini.

Wahyudi ; http//wahyudi-batam.blogspot.com
Terinspirasi oleh keindahan dan kelembutan alam di danau Mukakuning.

Jembatan Barelang, Tempat Para Pencinta Buta


Hari minggu sore itu aku jalan-jalan menggunakan sepeda motor menuju jembatan Barelang bersama istri dan kedua anakku untuk sekedar refreshing setelah seminggu penuh aku bekerja di PT, Istri sibuk mengurus rumah dan anak-anakku bergelut dengan pelajaran sekolah. Sepertinya keluargaku perlu liburan yang bisa menyegarkan pikiran kami. Mengingat saat itu tanggal sudah mulai menua, keuangan keluarga sudah menipis, tinggal bersisa untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga sampai saat gajian kembali tiba. Maka kami putuskan untuk ke jembatan Barelang yang murah meriah. Dengan mengisi bensin Rp. 10.000, sudah cukup untuk berekreasi.

Ba'da Ashar kami berangkat dari rumah. Setelah mampir di SPBU depan Villa Mukakuning untuk mengisi bensin perjalanan dilanjutkan menuju jembatan Barelang. Kelihatannya Afiq, si bungsu dan Anggi anak pertamaku mengoceh dengan gembira menanyakan segala hal yang kami lewati yang menarik perhatian mereka. Aku bahagia anak-anakku gembira menikmati liburan murah meriah ini. Sepanjang jalan ternyata banyak juga orang-orang yang ingin menuju ke Jembatan Barelang, mereka memakai sepeda motor, sebagian besar adalah pasangan muda-mudi yang mungkin sedang pacaran.

Setengah kilometer sebelum sampai ke jembatan 1, tiang jembatan yang tinggi dengan tali-talinya yang besar mengikat jembatan sudah terlihat berdiri gagah dan megah. Sesampainya di Jembatan Barelang sudah banyak orang-orang yang berwisata di jembatan kebanggan masyarakat Batam ini. Dari semua orang yang kulihat sedang menikmati pemandangan laut dan pulau-pulaunya yang bertebaran itu, hampir keseluruhannya adalah pasangan muda-mudi.

Sepanjang Jembatan 1 Barelang itu berjejer ratusan sepeda motor dan juga mobil yang diparkir membuat jalan di jembatan itu semakin sempit, mengakibatkan kendaraan yang mau lewat berjalan tersendat-sendat. Di pinggir jembatan ratusan pasangan muda-mudi sedang asyik masyuk dalam kemesraannya masing-masing. Tak perduli ataupun malu oleh banyaknya manusia yang ada disekitarnya. Karena memang manusia-manusia yang lain pun sedang sibuk dengan perasaan cintanya masing-masing.

Tak mau kalah dengan kesibukan para pencinta itu. Pedagang asongan bersemangat menyongsong limpahan rejeki yang berserakan di jembatan siap untuk dijemput. Mereka sibuk menawarkan dagangannya mulai dari keripik udang, kepiting goreng, es krim, mie ayam, bakso, sate, jagung bakar dan masih banyak lagi berlomba untuk mengumpulkan lembaran rupiah yang begitu berlimpah.

Perlahan motor kuarahkan ke jembatan 2. Meski tak sebanyak pengunjung seperti di jembatan 1, tapi jembatan 2 juga dipenuhi oleh pasangan pencinta yang sedang memadu kemesraan. Pemandangan dari atas jembatan ini pun tak kalah indah dibandingkan dengan Jembatan1. Anakku meminta untuk turun dari motor, kujalankan motorku keluar dari aspal menuju tanah lapang yang dikelilingi semak dan perdu. Kuparkirkan motor di tempat yang agak lapang dan anak-beranak kami menuju ke pinggir tanah lapang untuk melihat laut dibawah sana yang biru lembut merayu. Berlomba kami melemparkan batu-batu kecil ke tengah lautan dibawah sana.

Diantara semak-semak yang banyak tumbuh itu dipakai oleh begitu banyak pasangan yang sedang masyuk memadu kasih. Entah, apakah benar mereka sedang menikmati alam yang begitu indah, atau malah mereka sedang menikmati madunya cinta dengan alam sebagai saksi atas dosa-dosa yang sedang dilakukan oleh para pencinta itu.

Wahyudi ; http//wahyudi-batam.blogspot.com
Batam, 18 Mei 2008. Terinspirasi dari keindahan Jembatan, pulau-pulau dan lautan Barelang yang dipenuhi oleh pencinta-pencinta buta.

Thursday, May 15, 2008

Mukakuning, Pusat Industri Manufaktur Elektronik Batam

Mukakuning, mendengar kata itu dalam benak orang Batam akan terbayang kawasan industri besar pusat produksi barang-barang elektronik. Di daerah Mukakuning ini terdapat Kawasan Industri terbesar di Batam yakni Kawasan Industri Batamindo, kawasan Industri Batamindo dibangun awal tahun 90-an. sekitar awal 2000-an menyusul kawasan Industri dan pusat perdagangan Panbill juga dibangun,yang berada di sebelah Kawasan Industri Batamindo. Dengan adanya dua kawasan industri besar ini di Mukakuning, mendorong geliat pertumbuhan ekonomi khususnya di Mukakuning dan Batam pada umumnya maju sangat pesat. Selain Kawasan Industri daerah ini pun tumbuh menjadi pusat perdagangan. Dengan membidik pasar dari kalangan pekerja industri di kawasan industri Batamindo dan Panbill maka daerah ini merupakan pasar yang sangat potensial.

Tak pelak lagi kalau Pusat perdagangan Panbill yang terdiri dari Panbil Mall dan ruko-rukonya penuh oleh tenan-tenan yang beroperasi di kawasan ini. Selain pusat perdagangan Panbil, di dalam Kawasan Industri Batamindo juga ada Plaza Batamindo yang mengakomodasi kegiatan berbelanja atau sekedar nongkrong dan jalan-jalan bagi para penghuni dormitory yang notabene adalah karyawan perusahaan yang ada di dalam komplek Kawasan Industri Batamindo. Kedua kawasan ini merupakan magnet bagi para pengusaha untuk memasarkan produknya ke kawasan ini. Baik untuk membidik pasar bagi masyarakat di kawasan Mukakuning ataupun menyasar ke industri- industri yang banyak berusaha di kedua kawasan. Dengan membidik industri yang ada di kedua kawasan ini tentunya akan memberikan nilai materi yang lebih besar meski dengan tuntutan kualitas yang tinggi juga tentunya. Sedang untuk membidik pasar masyarakat atau penduduk yang ada di sekitar Mukakuning, akan lebih banyak dibutuhkan usaha-usaha kecil, menengah dan mikro untuk memenuhi kebutuhan primer dan skundernya.

Dilihat dari segi infrastrukturnya kedua kawasan industri ini sudah cukup ideal sebagai kawasan industri yang mengakomodasi investor-investor tingkat dunia, terutama Kawasan Industri Batamindo. Dari segi supplai energi terutama energi listrik Kawasan Industri ini sudah mempunyai pembangkit listrik sendiri untuk menyuplai energi listrik ke tenan-tenannya. Ini terbukti dengan hampir tidak pernah terjadi mati listrik di kawasan industri tersebut. Suplai energi listrik ini adalah salah satu infrastruktur terpenting untuk menarik investor. Apalah jadinya kalau kita ingin menarik investor tetapi pemerintah tidak bisa menjamin ketersediaan energi listrik karena energi inilah jantung agar produksi mereka bisa berjalan.

Selain suplai energi listrik, suplai air ke kawasan industri di Mukakuning juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Untuk instalasi jaringan air bersih ini dilakukan oleh satu-satunya perusahaan air minum swasta yang mengelola seluruh suplai air bersih di Batam, yakni PT Adhya Tirta Batam. Suplai air bersih di kawasan industri di Mukakuning kondisinya sangat lancar selama ini.

Infrastruktur jalan di Mukakuning adalah salah satu jalan yang kondisinya terbaik di Batam. Hal ini bisa dilihat dari kondisi jalan yang mulus, besar dan ada dua jalur. Infrastruktur jalan yang bagus ini sangat membantu proses distribusi produk-produk yang dihasilkan untuk dikirim ke pelabuhan untuk ekspor, demikian juga sebaliknya barang-barang yang didatangkan dari luar Batam dengan cepat bisa masuk ke setiap perusahaan yang ada di Mukakuning.

Selain mengakomodasi investor, Kawasan Industri Batamindo mengakomodasi infrastruktur bagi para karyawan yang bekerja diperusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industrinya. Seperti dormitori. setiap perusahaan yang merekrut karyawannya dari luar P. Batam bisa menempatkan karyawannya tersebut di dormitory yang ada di dalam kawasan industri, sehingga karyawan akan lebih dekat dari tempat kerja dan pihak perusahaan bisa lebih mudahmengontrol kondisi karyawannya yang datang dari luar P. Batam. Selain itu dibangun juga fasilitas Pujasera yang menjual beraneka makanan yang sangat diperlukan oleh para karyawan saat istirahat untuk makan siang maupun makan malam bagi yang masuk kerja malam, disamping juga untuk para karyawan yang tinggal di dormitori.

Untuk kepentingan religius, terdapat juga tempat-tempat ibadah seperti masjid dan gereja. Fasilitas untuk olahraga dan berorganisasi pun disediakan oleh pihak Kawasan Industri Batamindo seperti lapangan sepak bola, basket, voli dan community centre sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan.

Dengan kondisi Mukakuning dengan kawasan industrinya baik Batamindo maupun Panbil tak pelak lagi bila kawasan ini merupakan kawasan yang bisa ditawarkan kepada para investor baik asing maupun domestik dengan segala kelengkapan infrastrukturnya untuk lebih besar lagi membuka lapangan kerja dan menumbuhkan perekonomian Batam khususnya dan Indonesai pada umumnya. Dengan keunggulannya seperti ini tinggal ke agresifan dari pemerintahlah yang ditunggu untuk lebih mempromosikan Batam, khususnya kawasan Mukakuning, ke pentas dunia untuk menarik lebih banyak lagi investor. Tentunya selain letak geografis Batam yang sangat strategis berdekatan dengan Singapura sebagai pusat perdagangan dunia dan juga berdekatan dengan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas perdagangan terpadat di dunia.

Oleh : Wahyudi ; http//wahyudi-batam.blogspot.com
Obsesi untuk Membranding Batam ke Pentas Dunia

Monday, May 12, 2008

Batam Harus Memperbaiki Infrastruktur dan Attitudeny untuk Menarik lebih Banyak Investor dan Wisatawan


Disamping keberhasilan Batam menempatkan diri sebagai kota industri, masih banyak hal-hal yang menjadi kendala sehingga kota Batam mengalami pasang surut dalam perjanan pembangunannya. Kota Batam di era kepemimpinan BJ Habibie sebagai ketua Otorita Batam mengalami perkembangan dan pembangunan yang luar bisa pesat. Dipicu dari posisi Batam yang sangat strategis dan berdekatan dengan kota negara perdagangan dunia, Singapura. Batam menempatkan dirinya sebagai daerah pendukung industri yang ada di Singapura. Berpijak dari hal itu maka BJ Habibie membangun Batam sebagai kawasan industri manufaktur. Batam diberikan hak istimewa sebagai kawasan Free Trade Zone, Sehingga barang yang keluar masuk Batam dari luar negeri bebas pajak. Hal ini dilakukan sebagai daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Batam. Efek dari kebijakan itu memang sungguh luar biasa, Banyak investor dari luar negeri berbondong-bondong menanamkan modalnya di Batam dengan membuat pabrik dan memproduksi produknya di Batam. Sehingga bermunculanlah pembangunan kawasan industri di Batam dengan di awali oleh pembangunan Kawasan Industri Batamindo, dan diikuti oleh pembangunan kawasan-kawasan industri lainnya di seluruh wilayah di Batam baik kawasan industri manufaktur elektronik, industri berat maupun industri perkapalan.

Ada beberapa hal kendala yang dihadapi oleh Batam, Sebagai kota yang penduduknya adalah kaum urban dari berbagai daerah di seluruh Indonesia mengakibatkan kemajemukan kondisi sosial kemasyarakatannya. Dengan beraneka ragam suku dan etnik yang berdiam di Batam mengakibatkan terjadinya beberapa konflik antar suku di masa lalu. Hal ini sungguh sangat mengkhawatirkan. Tetapi kondisi ini bisa diatasi berkat dari kesadaran masyarakat dan usaha dari para pemuka masyarakat, pemerintah daerah dan aparat keamanan. Ini terbukti dalam kurun waktu 5-6 tahun terakhir tidak pernah ada lagi konflik yang melibatkan antar etnik yang ada di Batam.

Dari segi infrastruktur ada beberapa kendala yang sampai saat ini belum bisa diatasi, pertama ketersediaan sumber listrik. Dalam hal ini PLN sebagai penyuplai utama sumber listrik di Batam belum mampu mencukupi kebutuhan listrik di Batam. Sehingga beberapa kawasan industri harus membangun pembangkit listrik sendiri untuk menyuplai kebutuhan para tenant nya. Ternyata keterbatasan kemampuan PLN tidak hanya dari segi jaringannya saja tetapi ketidak lancaran suplai bahan bakar untuk mesisn-mesin pembangkitnya juga merupakan kendala yang sangat pelik. Pembangkit-pembangkit PLN yang menggunakan bahan bakar Gas, tidak mampu disuplai dengan lancar oleh Perusahaan Gas Negara. Ini yang mengakibatkan listrik di Batam sering "byar pet" alias mati lampu secara bergiliran. Ini merupakan problem yang sangat serius di Batam yang mempengaruhi investor untuk berpikir ulang bila mau menanamkan modalnya di Batam.

Infrastruktur Jalan di Batam pun tidak kurang memprihatinkannya. Kalau dilihat sejumlah jalan di Batam banyak yang rusak dan berlubang. Jangankan jalan kecil dilingkungan komplek pemukiman penduduk, sedangkan jalan utama yang merupakan wajah Batam yang pastinya dilihat oleh orang luar Batam pun banyak yang rusak. Bisa dilihat Jalan didepan Terminal Ferry Batam Center rusak dan berlubang, notabene jalan ini adalah jalan yang selalu dilalui investor, calon investor dan wisatawan yang keluar masuk Batam sudah disuguhi kondisi yang tidak menyenangkan dengan rusaknya jalan. Bagaimana Pemko Batam akan menyuguhkan kondisi yang menarik bagi Investor dan wisatawan, kalau baru saja menginjakan kakinya di tanah Batam sudah disuguhi jalan belubang di depan matanya? Kondisi ini hampir mirip dengan kondisi Jakarta ( meski tidak terlalu parah) yang Bandar Soekarno-Hatta tidak bisa diakses oleh kendaraan karen Jalan Tol Sedyatmo terendam banjir.

Birokrasi pemerintahan tak kalah carut-marutnya, biaya ekonomi tinggi yang disebabkan birokrasi perijinan yang berbelit-belit mengakibatkan tersendat-sendatnya turunnya ijin kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di Batam. Walaupun demikian Pemko Batam sudah mulai melakuka perbaikan dibidang birokrasi perijinan dalam satu atap di gedung Sumatera Promotion Center (SPC).

Tetapi attitude para pegawai pemerintahan yang berhadapan dengan pelayanan publik masih jauh dari yang diharapkan. Sikap melayani, menghormati dan menghargai masyarakat yang meminta pelayanan kepada dinas-dinas pemerintahan masih belum dilayani dengan semestinya. Sepertinya masyarakat sangat sulit mendapatkan senyum dan sikap ramah dari aparatur pemerintahan ini saat mendapatkan pelayanan dari mereka. Padahal sikap ramah, dengan senyuman sangat diharapkan oleh masyarakat agar meraas dihargai oleh aparatur pemerintahan yang digaji dari uang rakyat. Alih-alih mendapatkan senyuman atau tegur sapa ramah, yang didapatkan malah perkataan sinis dan judes, tak jarang malah membentak-bentak. Bagaimana investor dan wisatawan akan merasa nyaman, kalau pelayanan terhadap masyarakat sendiri saja tidak ramah. Apatah terhadap warga asing.

Thank's & Rgds,

Wahyudi, Batam 12 May 2008. http//www.wahyudi-batam.blogspot.com
(Terinspirasi saat motorku terperosok di jalan berlubang di depan terminal Ferry Batam Center, dibentak-bentak aparat imigrasi saat mengurus paspor,sudah gitu mati listrik pula, masa' Gd pemerintahan mati lampu!!!)

Sunday, May 11, 2008

Anak-anak Penjual Koran, Pendidikanmu Tergadaikan

Ada fenomena yang khas di Batam akhir-akhir ini. Di perempatan-perempatan lampu merah, pujasera-pujasera dan tempat-tempat keramaian lainnya, kini banyak ditemui anak-anak berusia sepuluh tahunan kebawah sedang menjajakan koran. Kalau dulu penjual-penjual koran ini biasanya adalah orang-orang dewasa, kini peran mereka digantikan oleh anak-anak kecil yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah dasar. Ternyata kebanyakan dari anak-anak penjual koran ini sudah tidak sekolah lagi. Ini sungguh keadaan yang sangat memprihatinkan.

Dan ironisnya lagi anak-anak ini diorganisasikan oleh sekelompok orang untuk mendapatkan keuntungan. Pada suatu saat penulis pernah melihat di jalan depan Panbill Mall ada sebuah mobil carry yang bertuliskan salah satu media cetak yang terbit di Batam sedang mengangkut anak-anak usia dibawah sepuluh tahunan itu sambil membawa koran-koran yang akan dijajakan oleh anak-anak ini di perempatan-perempatan lampu merah dan tempat-tempat keramaian di Batam. Ada lagi loper atau agen-agen media cetak yang juga mengorganisasikan anak-anak ini, setiap pagi mereka mengedrop koran-koran mereka yang kemudian dijajakan anak-anak ini, kemudian setelah hari sudah siang agen-agen in mengambil hasilnya dari anak-anak penjual koran itu.

Ketika pemerintah sedang menggalakkan program wajib belajar 9 tahun ternyata hal ini tidak menjadikan orang-orang yang lebih dewasa (dalam hal ini orang-orang yang mempekerjakan dan mengorganisasikan anak-anak dibawah umur ini) menyadari bahwa program itu adalah kewajiban seluruh masyarakat tidak hanya pemerintah semata. Tetapi orang-orang tidak bertanggung jawab ini malah menjerumuskan masa depan anak-anak ini ke dalam jurang kebodohan dan kemiskinan secara intelektual di masa yang akan datang. Hanya demi keuntungan materi mereka rela mengorbankan hak-hak anak-anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Katakanlah anak-anak itu dari keluarga miskin yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, kemudian dengan alasan ingin menolong, mereka memberikan pekerjaan sebagai penjual koran sehingga anak-anak itu bisa mempunyai penghasilan sendiri yang dapat dipakai membantu ekonomi orang tuanya, apakah ini perbuatan yang dibenarkan?

Tidak sama sekali. Belajar adalah hak dan kewajiban bagi anak-anak seusia itu. Ketika seseorang mempekerjakan anak-anak dibawah umur dengan alasan apapun, hal itu adalah pelanggaran hukum. Dan seharusnya pihak media cetak yang menerbitkan koran-koran tersebut tidak mengijinkan korannya dijajakan oleh anak-anak dibawah umur. Ketika anak-anak dibawah umur menjadi penjual koran-koran mereka maka secara tidak langsung pihak media cetak juga mempekerjakan anak-anak dibawah umur. Setidaknya ada tanggung jawab moral dari pihak media cetak untuk ikut turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan mensukseskan program wajib belajar sembilan tahun. Tidak dengan mengotori misi untuk mencerdaskan masyarakat dengan memberikan informasi-informasi yang bermanfaat tetapi dengan menggunakan jalan yang malah membuat bodoh generasi mudanya karena ternyata yang menjajakan produk informasi ini adalah anak-anak dibawah umur yang notabene saat ini usia mereka adalah usia sekolah.

Melihat masih adanya anak-anak usia sekolah yang tidak mampu bersekolah karena kondisi orang tuanya yang miskin dan tidak mampu membayar uang sekolah, seharusnya pemerintah bertindak dengan cepat untuk menolong mereka. Tidak ada alasan bagi pemerintah tidak mempunyai dana anggaran untuk menolong keluarga miskin yang tidak mampu menyekolahkan anaknya. Karena mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak dari seluruh warga negara Indonesia. Dan kewajiban pemerintah lah untukmenyediakan pendidikan yang kayak bagi warganya. Ada hal yang tidak dilakukan oleh aparat pemerintah, dalam hal ini pendataan yang baik bagi warganya yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Seharusnya dari tingkat RT bisa memberikan laporan bila ada warganya yang tidak mampu bersekolah, laporan ini harus disampaikan ke kelurahan, dari kelurahan ini saja seharusnya pemerintah sudah langsung bisa melakukan tindakan untuk memberikan bantuan kepada keluarga miskin yang tidak mampu menyekolahkan anaknya. Dan sekali lagi ini adalah kewajiban pemerintah untuk memberikan pendidikan yang layak bagi warganya. Tidak adanya komunikasi dari aparat pemerintah ditingkat paling bawah dengan masyarakat dan terlalu berbelitnya birokrasi di pemerintahanlah yang membuat tidak terpantaunya keluarga miskin yang tidak mampu menyekolahkan anaknya.

Untuk memotong jalur birokrasi yang berbelit ini bisa juga pemerintah membuat pos pengaduan secara online pada dinas-dinas terkait seperti dinas pendidikan dan dinas sosial. Sehingga akan mempermudah bagi pemerintah untuk mendapatkan laporan masyarakat. Bila ada laporan mengenai kasus anak yang tidak mampu bersekolah, aparat pemerintah harus proaktif untuk menjemput bola, dalam hal inilah fungsi pemerintah sebagai pelayan masyarakat dituntut. Tidak dengan menunggu semua laporan datang ke kantor tetapi harus turun langsung ke lapangan, hingga masalahnya selesai.

Sifat masyarakat Batam yang individualistis juga mengakibatkan hal-hal seperti ini terjadi. Banyak yang tidak peduli kenapa anak usia sekolah berkeliaran menjual koran pada jam-jam sekolah. Rasa tidak mau tahu masyarakat ini yang mengakibatkan hal ini menjadi marak. Seharusnya masyarakat menjadi kontrol terhadap hal-hal seperti ini. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menolong masyarakat yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Seperti membayar zakat penghasilan atau zakat profesi sebesar 2.5% dari penghasilan ke lembaga dana sosial, Badan Amil Zakat (BAZ) atau ke Rumah Zakat adalah suatu tindakan nyata yang bisa dilakukan untuk membantu keluarga miskin agar bisa menyekolahkan anak-anaknya. Karena dana zakat yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu keluarga miskin untuk memberdayakan perekonomiannya sehingga nantinya mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Membantu warga miskin dengan memberikan sedekah kepada pengemis di pinggir-pinggir jalan dan tempat-tempat ibadah dan membeli koran dari anak-anak dibawah umur, sesungguhnya bukan menolong tetapi malah semakin menjerumuskan orang-orang tersebut ke dalam lembah kemiskinan dan kemalasan. Sedekah yang kita berikan kepada mereka tidak akan membuat mereka menjadi berdaya. Tetapi membuat mereka menjadi lebih tidak berdaya. Karena sedekah yang kita berikan tidak akan membantu mereka untuk memperbaiki nasib mereka, tetapi hanya membantu untuk bertahan hidup pada saat itu setelah itu keesokan harinya dia akan melakukan hal yang sama. Dan kemalasan itu akhirnya menjadi kehidupannya. Ataupun dengan melakukanhal-hal yang tidak terlalu butuh usaha yang besar pun ternyata mereka mampu hidup. Ini akan menjadikan mereka tidak mempunyai motivasi untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.


Wahyudi, Batam 10 Mei 2008
(Terinspirasi dari anak penjual koran di perempatan lampu merah Mukakuning)

Wednesday, May 07, 2008

Keprihatinanku untuk Bung Jonru dan Bung Akmal

Keprihatinanku ini saya tulis menanggapi polemik dimilis penulis lepas antarBung Jonru dan Bung Akmal mengenai pemuatan komentar Bung Jonru mengenai Sastra Islam dalam suplemen ruang baca di Koran Tempo. Semoga dimudahkan jalan keluar yang bermartabat bagi keduanya. Amiin..

Bung Jonru dan Bung Akmal, saya sangat prihatin sekali dengan polemik yang berkepanjangan ini. Saya pribadi yang baru mau belajar menulis ini, melihat polemik anda berdua menjadi hal yang sia-sia. Saya mengerti tujuan awal dari perdebatan atau apalah namanya ini adalah untuk suatu tujuan yang baik. Tapi ketika hal ini terus berlanjut menjadi perdebatan yang sangat sengit dan masing-masing merasa benar. Kini pokok pembahasan mulai mengarah keegoisan dan gengsi masing-masing.

Saya sampai merinding membaca email-email anda berdua. Nama Alloh yang begitu agung dibawa-bawa sebagai dasar untuk menjadikan argumen masing-masing yang paling benar. Saya yakin Alloh pun tidak akan senang namanya di sebut-sebut untuk perdebatan yang sia-sia seperti ini. Apa manfaat dari polemik anda berdua ini bagi masyarakat dan umat??

Saya yakin Anda berdua adalah panutan dalam dunia kepenulisan. Sudah cukup kenyang pengalaman di dunia kepenulisan dan jurnalistik. Saya pikir ini adalah cara pembelajaran yang kurang baik dipertontonkan kepada masyarakat khususnya dunia kepenulisan, termasuk saya yang baru saja mau belajar menulis. Akan lebih bermanfaat bagi kami ketika orang-orang yang menjadi panutan mengajarkan kepada kami bagaimana menyikapi perbedaan dengan damai, tentram dan bermartabat tanpa harus saling menjatuhkan. Sehingga tidak harus merasa terpuruk oleh rasa malu.

Ketika polemik melalui tulisan kata-kata tidak menyelesaikan masalah hendaknya Bung Jonru, Bung Akmal dan semua pihak yang terlibat dalam perdebatan yang berkepanjangan ini bisa bertemu secara langsung dan mendiskusikan semua hal yang perlu diluruskan. Saya pikir tulisan kata-kata tidak sepenuhnya bisa mengungkapkan makna yang ingin kita keluarkan dari hati kita yang sebenarnya. Tapi ketika yang ingin kita ungkapkan dikeluarkan secara langsung oleh mulut kita dari hati dan pikiran, bisa jadi itu dapat lebih dimengerti.dan dipahami oleh lawan bicara kita.

Saya pribadi dan pastinya rekan-rekan semua disini berharap Bung Jonru dan Bung Akmal bisa bertemu dan membicarakan kesalahpahaman ini. Dan nantinya saya menunggu ada klarifikasi dari anda berdua bahwa polemik ini hanya salah paham dan tidak terjadi masalah yang serius. Semua sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dan perbedaan-perbedaan yang terjadi selama ini adalah komitmen anda berdua dan kita semua untuk lebih memajukan bangsa yang lebih demokratis dan untuk kemaslahatan umat. Sehingga silaturahmi itu tetap tejalin dengan penuh kasih.. Amiin..

Thank’s & Rgds,

Wahyudi

http//wahyudi-batam.blogspot.com

Thursday, May 01, 2008

Batam Semakin Berkembang...............

Semakin hari kota Batam semakin berkembang. Jalanan kota Batam setiap hari dipenuhi oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, terutama saat jam mesuk kerja atau jam pulang kerja. Kesibukan ini didominasi oleh warga Batam yang bekerja di Industri yang banyak tersebar diseluruh penjuru kota Batam. Kendaraan pribadi seperti sedan,minibus sampai dengan angkutan umum beraneka ragam, ada Taxi, Metro Trans sampai dengan Bis Kota memenuhi jalanan terutama di simpang lampu lalu lintas maupun jalan masuk menuju ke kawasan industri.

Perkembangan kota Batam pada mulanya didominasi oleh sektor industri manufaktur elektronik. Tetapi saat ini perkembangan sektor lain ikut menggeliat yaitu industri berat seperti industri perkapalan (shipyard),dan industri penopang industri miyak dan gas. Untuk saat ini kemajuan yang paling pesat sebenarnya disumbangkan oleh industri pariwisata dan perhotelan, ini bisa terlihat dengan bermunculannya hotel-hotel baru di Batam. Hal ini ditunjang karena kota Batam sebagai kota konferensi dan eksebisi. Ini bisa dilihat dari beberapa pertemuan-pertemuan internasional yang dilakukan di BAtam dan juga pertandingan olah raga tingkat internasional terutama bulutangkis. Sehingga Batam menempatkan diri sebagai pintu masuk kedatangan internasional nomer 3setelah Jakarta dan Bali.

Dengan semakin berkembangnya kota Batam maka memberikan multiple effect yang sangat signifikan bagi masyarakatnya. Terutama dibidang usaha kecil dan menengah. Semakin tingginya daya beli masyarakat kota Batam membuat bisnis properti tumbuh sangat subur baik untuk rumah sederhana maupun rumah mewah. Bisa kita lihat hampir disemua wilayah di Batam banyak dibangun perumahan-perumahan. ini memberikan efek kepada industri kecil seperti usaha furniture, industri pembuatan tralis, usaha pembuatan batako, toko-toko bangunan dll tumbuh sangat subur diberbagai pelosok kota Batam.

Industri-industri kecil penopang industri manufaktur pun tumbuh sangat pesat, supplier-supplier perusahaan multinasional bertebaran terutama kota Nagoya. Bisnis catering pun tak mau kalah, dengan pasar karyawan perusahaan-perusahaan yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan per perusahaan merupakan ladang bisnis yang sangat menggiurkan. Untuk di Industri pariwisata dan perhotelan juga memberikan konribusi yang sangat besar terhadap industri kecil, seperti industri penyuplai sayur-sayuran segar dan bisnis transportasi untuk para wisatawan tumbuh dengan pesat.

Tak ayal lagi semakin tingginya daya beli masyarakat pun dibidik degan jeli oleh para pengusaha pusat perbelanjaan. Pertumbuhan Mall-mall di Batam sungguh luar biasa, hampir disemua area di BAtam sudah ada Mall. Kadang dalam radius satu kilometer berdiri 2 sampai tiga mall, sungguh luar biasa untuk kota sekecil Batam dengan penduduk sekitar 700 ribu begitu banyak mall berdiri di Batam. Bahkan pengamat bisnis mengatakan Batam sudah terlalu banyak mall dibandingkan dengan jumlah penduduknya sehingga sudah over supply. Tetapi itu tidak menyurutkan para pengusaha untuk membangun mall-mall baru.

Industri kuliner pun tak mau kalah. Pujasera dan food court tumbuh menjamur di pusat-pusat perbelanjaan maupun dipusat komplek perumahan. Dari penjual gorengan disimpang jalan sampai dengan restoran-restoran berkelas internasional yang berada diresort-resort tak sepi dikunjungi oleh para wisatawan maupun masyrakat BAtam. Dari hal diatas ini merupakan suatu hal positif bagi perekonomian masyarakat Batam, Lapangan kerja semakin banyak, perekonoman masyarakat pun semakin meningkat. Tinggal bagaimana pemerintah, dunia usaha dan masyarakat bahu-membahu untuk semakin memajukan kota Batam supaya semakin sejahtera dan makmur.

Tetapi selain pencapaian-pencapaian bagus diatas, masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar kemajuan yang seharusnya bisa dicapai dengan lebih cepat tetapi pada kenyataannya sekarang berjalan tersendat-sendat. Apakah kendala-kendala itu kita ikuti ulasan selanjutnya............