Wednesday, May 07, 2008

Keprihatinanku untuk Bung Jonru dan Bung Akmal

Keprihatinanku ini saya tulis menanggapi polemik dimilis penulis lepas antarBung Jonru dan Bung Akmal mengenai pemuatan komentar Bung Jonru mengenai Sastra Islam dalam suplemen ruang baca di Koran Tempo. Semoga dimudahkan jalan keluar yang bermartabat bagi keduanya. Amiin..

Bung Jonru dan Bung Akmal, saya sangat prihatin sekali dengan polemik yang berkepanjangan ini. Saya pribadi yang baru mau belajar menulis ini, melihat polemik anda berdua menjadi hal yang sia-sia. Saya mengerti tujuan awal dari perdebatan atau apalah namanya ini adalah untuk suatu tujuan yang baik. Tapi ketika hal ini terus berlanjut menjadi perdebatan yang sangat sengit dan masing-masing merasa benar. Kini pokok pembahasan mulai mengarah keegoisan dan gengsi masing-masing.

Saya sampai merinding membaca email-email anda berdua. Nama Alloh yang begitu agung dibawa-bawa sebagai dasar untuk menjadikan argumen masing-masing yang paling benar. Saya yakin Alloh pun tidak akan senang namanya di sebut-sebut untuk perdebatan yang sia-sia seperti ini. Apa manfaat dari polemik anda berdua ini bagi masyarakat dan umat??

Saya yakin Anda berdua adalah panutan dalam dunia kepenulisan. Sudah cukup kenyang pengalaman di dunia kepenulisan dan jurnalistik. Saya pikir ini adalah cara pembelajaran yang kurang baik dipertontonkan kepada masyarakat khususnya dunia kepenulisan, termasuk saya yang baru saja mau belajar menulis. Akan lebih bermanfaat bagi kami ketika orang-orang yang menjadi panutan mengajarkan kepada kami bagaimana menyikapi perbedaan dengan damai, tentram dan bermartabat tanpa harus saling menjatuhkan. Sehingga tidak harus merasa terpuruk oleh rasa malu.

Ketika polemik melalui tulisan kata-kata tidak menyelesaikan masalah hendaknya Bung Jonru, Bung Akmal dan semua pihak yang terlibat dalam perdebatan yang berkepanjangan ini bisa bertemu secara langsung dan mendiskusikan semua hal yang perlu diluruskan. Saya pikir tulisan kata-kata tidak sepenuhnya bisa mengungkapkan makna yang ingin kita keluarkan dari hati kita yang sebenarnya. Tapi ketika yang ingin kita ungkapkan dikeluarkan secara langsung oleh mulut kita dari hati dan pikiran, bisa jadi itu dapat lebih dimengerti.dan dipahami oleh lawan bicara kita.

Saya pribadi dan pastinya rekan-rekan semua disini berharap Bung Jonru dan Bung Akmal bisa bertemu dan membicarakan kesalahpahaman ini. Dan nantinya saya menunggu ada klarifikasi dari anda berdua bahwa polemik ini hanya salah paham dan tidak terjadi masalah yang serius. Semua sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Dan perbedaan-perbedaan yang terjadi selama ini adalah komitmen anda berdua dan kita semua untuk lebih memajukan bangsa yang lebih demokratis dan untuk kemaslahatan umat. Sehingga silaturahmi itu tetap tejalin dengan penuh kasih.. Amiin..

Thank’s & Rgds,

Wahyudi

http//wahyudi-batam.blogspot.com

No comments: