Disini saya akan menulis bagaimana seharusnya pemerintah kota dalam membangun kota Batam. Saya akan mulai dari pembangunan infrastruktur khususnya jalan raya dan drainase. Sebagian besar jalan-jalan di kota Batam dibangun tanpa diiringi pembangunan drainase. Bisa kita lihat jalan raya sepanjang Batam center-Mukakuning-Batu Aji hingga Tanjung Uncang hampir tidak ada drainase/saluran air yang memadai. Kalau ada saluran air, pun terpotong-potong dan tidak berkesinambungan. Hal yang sama terjadi untuk jalan raya dari Nongsa hingga Nagoya, Sungai Panas – Sekupang dll.
Sepanjang Batam Center – Tanjung Uncang hanya ada beberapa potong saluran yang cukup memadai seperti, saluran air di depan perumahan Villa Mukakuning, dan di depan Kampus Putra Batam hinnga depan Perum Pandawa Asri.
Kondisi saluran air yang tidak terintegrasi seperti ini mengakibatkan pada saat hujan turun jalanan tergenang air dan tak jarang mengakibatkan banjir. Selain itu air dari perbukitan yang turun langsung menuju ke tengah jalan raya menyebabkan jalan tertutup lumpur. Dan akhirnya jalan raya mudah rusak, banyak lubang, sering mengakibatkan kecelakaan dan kemacetan. Untuk kota industri seperti Batam hal ini juga menjadi nilai negatif bagi para investor.
Untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air saat hujan, maka pemko Batam harus membangun infrastruktur khususnya jalan raya harus sekaligus membangun drainase. Dan dengan kondisi sekarang ini pembangunan drainase/saluran air yang terintegrasi dan berkesinambungan menjadi PR pemerintah yang harus segera dilakukan.
Pembangunan drainase yang baik juga merupakan langkah untuk mengurangi biaya perawatan jalan raya yang rusak akibat banjir. Dan juga pemerintah harus tegas terhadap developer yang melakukan pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan drainase dengan benar.
Yang tak kalah penting, dalam melakukan pembangunan infrastruktur ini pemerintah harus memilih kontraktor-kontraktor yang profesional. Membangun sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dan menghindari permainan curang antara aparat pemerintah dan pihak kontraktor yang mengakibatkan biaya ekonomi tinggi.
Sepanjang Batam Center – Tanjung Uncang hanya ada beberapa potong saluran yang cukup memadai seperti, saluran air di depan perumahan Villa Mukakuning, dan di depan Kampus Putra Batam hinnga depan Perum Pandawa Asri.
Kondisi saluran air yang tidak terintegrasi seperti ini mengakibatkan pada saat hujan turun jalanan tergenang air dan tak jarang mengakibatkan banjir. Selain itu air dari perbukitan yang turun langsung menuju ke tengah jalan raya menyebabkan jalan tertutup lumpur. Dan akhirnya jalan raya mudah rusak, banyak lubang, sering mengakibatkan kecelakaan dan kemacetan. Untuk kota industri seperti Batam hal ini juga menjadi nilai negatif bagi para investor.
Untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan air saat hujan, maka pemko Batam harus membangun infrastruktur khususnya jalan raya harus sekaligus membangun drainase. Dan dengan kondisi sekarang ini pembangunan drainase/saluran air yang terintegrasi dan berkesinambungan menjadi PR pemerintah yang harus segera dilakukan.
Pembangunan drainase yang baik juga merupakan langkah untuk mengurangi biaya perawatan jalan raya yang rusak akibat banjir. Dan juga pemerintah harus tegas terhadap developer yang melakukan pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan drainase dengan benar.
Yang tak kalah penting, dalam melakukan pembangunan infrastruktur ini pemerintah harus memilih kontraktor-kontraktor yang profesional. Membangun sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Dan menghindari permainan curang antara aparat pemerintah dan pihak kontraktor yang mengakibatkan biaya ekonomi tinggi.
No comments:
Post a Comment